Monday 21 October 2019

stroke

Stroke

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kematian pada jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksiben di otak. Hal ini dapat terjadi karena pembuluh darah pada otak
Berbagai Gangguan Sistem Peredaran Darah Manusia dan Upaya Pencegahannya
Karena penyebab stroke sama dengan penyebab penyakit jantung koroner, maka usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko stroke juga sama dengan usaha untuk mengurangi resiko terkena serangan jantung koroner.
Caranya antara lain dengan menjaga pola makan, menghindari rokok dan alkohol, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan menghindari stress.

Jantung koroner

Jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian di dunia. Penyakit jantung koroner terjadi apabila arteri koronaria tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung.
Arteri konoraria merupaan pembuluh darah yang mensuplai nutrisi dan oksigen ke jantung. Kondisi tersebut dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh otot lemak atau kolesterol.
Berbagai Gangguan Sistem Peredaran Darah Manusia dan Upaya Pencegahannya
Apabila otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut.
Gejala dari jantung koroner, antara lain dada terasa sakit, rasa sakit pada bagian lengan dan punggung, napas terasa pendek, dan kepala mudah pusing.
Cara mencegah terjadinya penyakit jantung koroner sebagai berikut.
  • Melakukan olahraga dan istirahat secara teratur.
  • Menjaga pola makan sehari-hari.
  • Menghidari minum minuman beralkohol.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.
  • Menghindari stress berlebih.
  • Menjaga berat badan dalam kondisi ideal.

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Jantung

Peredaran darah jantung merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Fungsi jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan darah miskin oksigen ke paru-paru. Jantung yang memiliki berat 300 gram merupakan sebuah otot tunggal. Otot yang berada di dalam jantung juga memiliki lapisan – lapisan, lapisan yang berada di otot yaitu : lapisan endothelium, dan dinding jantung terdiri dari:

  • Endokardium
  • Miokardium
  • Epikardium

Posisi jantung dalam rongga torakik dilindungi oleh tulang dada, dan hampir diselubungi sepenuhnya oleh paru-paru, yang dibatasi oleh sebuah selaput ganda perikardium, dan tertempel di diafragma. Selaput pertama perikardium (lamina viserlais) menempel pada jantung. Selaput keduanya (lamina panistalis), yang menghadap ke luar, berair dan lebih longgar, yang dapat meminimalisir gesekan antara organ yang berdekatan akibat gerakan memompa jantung.

Jantung dikelilingi oleh banyak pembuluh darah. Jantung memiliki empat bagian, yaitu serambi kanan (atrium kanan), bilik kanan (ventrikel kanan) dan serambi kiri (atrium kiri), bilik kiri(ventrikel kiri). Antara atrium dan ventrikel jantung terdapat katup atrioventikuler untuk mencegah darah pada aorta dan arteri pulmonalis masuk lagi ke ventrikel saat diastole. (Baca juga: Kelainan jantung)

Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh koroner, arteri, vena dan kapiler. Masing-masing memiliki ciri khas dan tugas yang berbeda.

Arteri
Arteri adalah pembuluh darah yang berada di tubuh makhluk hidup yang akan membawa darah seperti oksigen dari jantung yang akan disebar ke seluruh tubuh manusia yang membutuhkan, jaringan dan juga sel-sel yang berada di dalam tubuh manusia. Sehingga di dalam gambar anatomi arteri bisa dilihat dan di perhatikan bahwa dengan warna merah. Dinding arteri yang memiliki ukuran lebih tebal dari pada dinding vena yang terdiri dari tiga lapisan. Ketiga lapisan tersebut berturut-turut adalah lapisan paling dalam yang bernama endothelium, lapisan bagian tengah yang merupakan otot polos dan berserat elastis, dan lapisan luar yang merupakan jaringan ikat dan juga memiliki serat yang elastis. (Baca juga: Kelainan morfologi eritrosit dan leukosit)

Pembuluh aorta adalah pembuluh arteri yang paling besar dan berdinding paling tebal. Arteri paling kecil adalah arteriol yang berhubungan langsung dengan pembuluh kapiler. Darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung akan keluar melalui aorta dan masuk ke arteri. Darah akan beredar menuju tubuh bagian atas dan setelah itu menuju tubuh bagian bawah.


Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil berdiameter 5 sampai 10 µm. Dalam pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen, air, nutrisi dengan karbondioksida dan limbah sel-sel sekitarnya. Kapiler hanya memiliki dua lapisan, yaitu membran basal dan lapisan endothelium. Darah yang mengandung karbondioksida akan dibawa dari kapiler menuju vena. (Baca juga : Bahaya hemofilia)


Vena
Vena yang disebut juga pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang membawa darah miskin oksigen dari sel dan jaringan menuju ke jantung. Pengecualian untuk vena umbikalis, pembuluh ini membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung. Sehingga bisa di lihat pada gambar anatomi yaitu pembuluh darah vena telah digambarkan dengan simbol berwarna biru. Vena yang utama terdiri dari vena cava dan inferior yang akan membawa darah dari tubuh pada bagian bawah jantung dan vena cava superior yang akan membawa darah dari tubuh bagian atas jantung. Kedua vena masuk ke serambi kanan jantung. Pembuluh vena paling kecil adalah venula yang membawa darah dari kapiler, yang selanjutnya bergabung menuju vena.


Pembuluh Koroner
Pembuluh koroner merupakan pembuluh darah yang memberikan pasokan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi untuk jantung. Peredaran darah pada jantung masuk dalam sistem sirkulasi koroner, yang mengawali peredarannya dari aorta, lau masuk ke arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Apabila oksigen dan nutrisi disuplai ke jantung, maka darah yang berada di dalam tubuh manusia yang mengandung karbondioksida akan dibawa ke dalam jantung melaui vena koroner. Oksigen dan nutrisi yang di gunakan untuk jantung maka akan dipasok sendiri dengan melalui pembuluh koroner.


Vena Portal Hepatica
Vena Portal Hepatica merupakan vena khusus yang yang tidak membawa darah ke jantung, melainkan membawa darah yang mengandung sari-sari makanan menuju ke hati. Vena portal hepatica yang juga disebut vena porta merupakan kumpulan kapiler di sekitar usus yang menyerap sari-sari makanan dari dalam usus. Dalam hati, sari-sari makanan akan diproses.

 Sumber : https://ipageek.blogspot.com/2018/09/struktur-dan-fungsi-sistem-peredaran.html

DARAH

 Darah
Darah merupakan sebuah jaringan. Fungsi darah pada manusia adalah sebagai pengangkut oksigen, nutrisi dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh dan sisa-sisa metabolisme untuk dibuang oleh sistem ekskresi. Darah mengandung hemoglobin, yang menjadi penyebab darah berwarna merah. Darah terdiri dari sel darah dan plasma darah.

Jenis-jenis sel darah antara lain adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Fungsi sel darah putih dan sel darah merah sangat penting. Sel darah merah banyak mengandung hemoglobin. Fungsi sel darah merah adalah untuk membawa sari makanan dan oksigen. Orang yang kekurangan sel darah merah akan mengalami anemia.

Sel darah putih berfungsi sebagai antibodi dan trombosit sebagai pembeku darah saat tubuh terluka. Fungsi darah putihbertugas menghancurkan benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal bakteri dan virus.

Plasma darah yang oleh sebagian orang juga disebut serum darah merupakan cairan pada darah yang komposisinya mencapai 91,5 %. Plasma darah mengandung immunoglobin (untuk menjaga daya tahan tubuh), bahan pembeku darah, albumin, hormon, protein dan garam. (Baca juga: Perbedaan plasma dan serum darah)

Sumber: https://ipageek.blogspot.com/2018/09/struktur-dan-fungsi-sistem-peredaran.html

Monday 14 October 2019

Upaya pencegahan diri dari bahaya Narkoba

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika

Zat adiktif dan psikotropika akan memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan. Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika diberikan kepada pasien yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu penyakit atau setelah menjalani suatu operasi. Contoh lain, satu zat jenis psikotropika diberikan kepada pasien penderita gangguan jiwa yang sedang mengamuk dan tak dapat ditenangkan dengan caracara lain. Jika pemakaian zat adiktif dan psikotropika dipakai di luar tujuan yang benar, itu sudah termasuk penyalahgunaan dan harus diupayakan pencegahannya.
Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropika pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan ketergantungan, perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung dan hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif).
Pada dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan kematian. Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif dan psikotropika, di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.  Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
a. Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
b. Peran Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
c. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
d. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

Dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan

AMPAK PENGGUNAAN ZAT 
ADIKTIF BAGI KESEHATAN 

Image

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jenis zat adiktif yaitu :
Zat adiktif memiliki beberapa dampak penggunaan oleh manusia yang dapat dibagi menjadi 3,yaitu dampak kesehatan,dampak sosial,dan dampak ekonomi.
Dampak kesehatan yaitu sebagai berikut; 

Hasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktifHasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktifHasil gambar untuk dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan

Dampak kesehatan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika.
1.        Mengurangi kemampuan darah dalam menyimpan oksigen karena zat         ini mengandung racun yang berbahaya.
2.        Mengakibatkan kanker.
3.        Menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
4.        Penurunan daya ingat.
5.        kerusakan hati/kanker hati.
6.        menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation).
7.        Menimbulkan semangat.
8.        Merasa waktu berjalan lambat.
9.        Pusing,kehilangan keseimbangan tubuh/ mabuk.
10.    Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
11.    Menimbulkan euphoria.
12.    Mual,muntah,sulit buang air besar.
13.    Kebingungan (konfusi).
14.    Berkeringat.
15.    Pingsan dan jantung berdebar-debar.
16.    Gelisah dan berubah suasana hati.
17.    Denyut nadi melambat.
18.    Tekana darah menurun.
19.    Otot-otot menjadi lemah.
20.    Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
21.    Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
22.    Banyak bicara.
23.    Gangguan kebiasaan tidur..
24.    Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
25.    Tekanan darah meningkat.

jenis jenis zat adiktif

ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTOPRIKA

A.    ZAT ADIKTIF
1.      Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2.      Macam – macam Zat Adiktif
a. Ganja
  Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.



Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan mendapat gangguan jiwa.
 b. Opium


Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin, dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang akhirnya menyebabkan kematian.
   Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.

c. Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki efek merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara, gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri, mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat mengakibatkan kematian.
d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.
Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.
e. Nikotin
Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok. Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner, kemandulan, dan gangguan kehamilan.
f. Alkohol
Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.
3.      Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif 
a.       Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.
b.      Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.
c.       Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan pendarahan otak.
d.      Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
e.       Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi khronuk pada pria /laki-laki.
f.       Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.
g.      Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguankesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
B.     PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen:
o   Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf sehingga orang yang merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini adalah, kafein nikotin dan kokain
o   Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf sehingga pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat jenis ini adalah alcohol dan barbiturate
o   Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya
Macam – Macam Psikotropika
Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yang tidak membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.
a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin
Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.
Dampak Negatif Zat Psikotropika
Orang yang menggunakan obat psikotropika ajkan mengalami gangguan system saraf. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
  • Narkotika dapat menyebabkan rasa sakit dan membuat sensasi sehingga pemakaianya merasa senang karena tidak terganggu masalah yang di hadapinya. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kematian.
  • Kokain dapat diggunakan untuk pembiusan local. Kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunan kokain hanya sementara biasanya diikuti dengan perasan tertekan dan takut (depresi). Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika penggunaanya tiba-tiba dihentikan pecandu akan menderita penyakit dengan tanda-tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
  • Morfin dapatmenghilangkan rasa sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa kantuk dan lesu, kebingunan, perasaan kebahagian yang berlebihan ( euforioa ), dan gangguan system pernapasan.
  • Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya merasa mengantuk. Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakan badan.
C.    UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
a.      Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
b.      Peran Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
c.       Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
d.      Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

stroke

Stroke Stroke  merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kematian pada jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksiben ...